13 Mayıs 2012 Pazar

OBAT HERBAL ALAMI UNTUK MENGATASI DIABETES / KENCING MANIS

To contact us Click HERE
Sejak jaman dahulu, diabetes telah diobati dengan obat-obatan alami dari tanaman. Penyelidikan ilmiah baru-baru ini telah mengkonfirmasi kemanjuran banyak tanaman dalam mengelola kadar gula darah penderita diabetes. Berikut adalah tiga di antaranya:

Brotowali (Tinaspora Crispa)

Tanaman brotowali mengandung senyawa aktif tinokrisposid berkhasiat mempercepat keluarnya glukosa melalui peningkatan metabolisme atau disimpan secara langsung sebagai lemak. Penelitian dari RS King Chulalangkorn di Thailand terhadap 36 pasien yang diberi ekstrak brotowali menunjukkan penurunan gula darah yang signifikan. Bagian yang paling sering digunakan dari brotowali adalah batang dan akarnya yang secara tradisional direbus untuk diminum. Uji klinis menunjukkan brotowali tidak beracun sehingga aman dikonsumsi.

Pare/Paria (Momordica charantia)

Pare atau paria adalah sayuran tropis dibudidayakan secara luas di Asia, Afrika dan Amerika Selatan, dan telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional sebagai obat diabetes. Pare mengandung steroid saponin yang dikenal sebagai charantin, peptida yang menyerupai insulin. Senyawa aktif ini meningkatkan regenerasi sel-sel, merangsang sekresi insulin di pankreas, dan merangsang penyimpanan glikogen di liver yang secara keseluruhan berdampak menurunkan gula darah pada pasien diabetes tipe 1.
Cara tradisional mengkonsumsi pare sebagai jamu adalah dengan memerasnya sebagai jus. Seperti brotowali, rasanya pahit sekali. Berhati-hati jangan terlalu banyak mengkonsumsi pare, karena dapat menyebabkan sakit perut dan diare. Minum dalam porsi sedikit, misalnya setengah gelas, namun teratur lebih baik bagi kesehatan. Selain itu, penderita diabetes yang mengkonsumsi obat hipoglikemik (seperti klorpropamid, glyburide, atau phenformin) atau insulin juga harus berhati-hati mengkonsumsi pare, karena dapat memperkuat efektivitas obat sehingga menyebabkan hipoglikemia berat.

Gymnema Sylvestre

Gymnema adalah tanaman merambat seperti sirih yang tumbuh di hutan tropis. Daunnya bulat telur (elips) dan bunganya berwarna kuning kecil berbentuk seperti lonceng. Bahan aktif tanaman ini, asam gymnemic, diekstrak dari daun dan akar, dan membantu menurunkan dan menyeimbangkan tingkat gula darah. Bentuk unik molekul asam gymnemic mirip dengan glukosa sehingga memungkinkannya mengisi reseptor sel pada lapisan usus untuk mencegah penyerapan molekul gula.
Ekstrak tanaman ini dapat menjadi pengganti yang sangat baik untuk obat penurun gula darah karena membantu pankreas memproduksi insulin pada diabetes tipe 2 (di mana tubuh penderita memproduksi terlalu sedikit insulin atau tidak mampu menggunakan insulin secara efisien). Gymnema juga meningkatkan kemampuan mengendalikan kadar gula darah pada diabetes tipe 1 dengan cara memperbaiki sel beta pankreas dan merangsang pembentukan insulin.
SELAIN olahraga dan diet sehat, diabetes juga bisa dikontrol dengan obat herbal. Studi-studi telah menemukan kalau beberapa herbal alami mempunyai kemampuan menurunkan gula darah dengan cara menstimulasi pankreas untuk menghasilkan lebih banyak insulin. Selain itu, ada juga herbal dengan komponen yang efektif mengurangi kadar glukosa dengan mekanisme yang berbeda. Herbal apa sajakah yang bisa digunakan? Berikut 4 herbal yang bisa menjadi pilihan Anda.

Galega officinalis. Tanaman ini telah digunakan untuk meredakan gejala-gejala diabetes sejak abad pertengahan. Berdasarkan hasil analisis, tanaman ini mengandung guanidine, komponen yang bisa menurunkan gula darah dengan mengurangi resistensi insulin. Obat oral yang umum diresepkan untuk pasien diabetes (metformin) juga mengandung ekstrak dari herbal ini.

Herbal ini bekerja dengan menurunkan resistensi sel-sel terhadap insulin, mengurangi penyerapan glukosa dari usus halus, mengurangi pembentukan glukosa di hati dan meningkatkan penyerapan dan penggunaan glukosa dalam lemak dan sel-sel otot di seluruh tubuh.

Ginseng. Akar tanaman ini telah lama dinyatakan efektif membantu pengidap diabetes. Herbal satu ini bekerja dengan meningkatkan sensitivitas sel-sel terhadap insulin, hormon yang mengirim sinyal kepada sel-sel untuk mengurangi gula darah dengan mengambil glukosa. Sebuah studi yang dipublikasikan di Diabetes Care memaparkan, partisipan yang menerima 3 gram ginseng memiliki kadar gula darah 59.1% lebih rendah dibandingkan partisipan yang menerima placebo (tidak mengandung ginseng).

Tetapi jika hendak menggunakan ginseng, ada baiknya di bawah pengawasan dokter. Meskipun partisipan dalam studi tidak mengalami efek samping berbahaya, ginseng potensial memperkuat efek obat penurun gula darah yang diresepkan dan menimbulkan efek berlawanan jika digunakna bersamaan dengan obat antidiabetes oral seperti warfarin, heparin, dan aspirin.

Kayu manis. Ilmuwan dari Amerika mengklaim kalau satu sendok teh kayu manis sehari bisa membantu mencegah munculnya diabetes. Peneliti dari US Agricultural Research Services' nutrition laboratories di Beltsville, Md., menemukan kalau ekstrak kayu manis bisa meremajakan kemampuan tubuh agar lebih responsif terhadap insulin. Faktanya, hasil percobaan di laboratorium menunjukkan kalau pengolahan glukosa meningkat hingga 20 kali lipat. Efek ini disebabkan oleh kandungan methylhydroxy chalcone polymer yang terdapat di dalam kayu manis. Hasil percobaan pada tikus menunjukkan kalau konsentrasi glukosa yang tinggi, turun dramatis setelah diberikan turunan kayu manis ini.

Studi lain dari Pakistan juga menunjukkan penurunan kadar gula darah puasa, trigliserida, kolesterol jahat LDL dan kolesterol total setelah penggunaan kayu manis selama 40 hari. Penurunan itu terus terjadi hingga 20 hari ke depannya. Studi ini menunjukkan, mereka yang menerima kayu manis paling tidak 1 gram sehari bisa merasakan manfaat ini. 

Hiç yorum yok:

Yorum Gönder